Minggu, Juni 10, 2007

Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, MA, PhD, APU
Calon Gubernur Jawa Timur 2008-2013



Bangsa Memanggil

Selama bertahun-tahun Hermawan Sulistyo menimba ilmu dan pengalaman di luar negri, khususnya Amerika Serikat. Biodata pria yang akrab dipanggil Kikiek ini menunjukan, ia telah malang melintang di kancah internasional. Lalu, menjelang krisis 1997, Indonesia memanggilnya pulang. Kemudian, siapapun yang ikut gerakan Reformasi pasti mengenalnya sebagai pelopor di garis depan.

Sepanjang proses perubahan penting sejak 1998, Kikiek ikut menjaga arah perubahan melalui berbagai karya besar, sambil menolak tawaran jabatan di pemerintahan maupun partai politik. Namun, banyak kalangan dan tokoh yang telah memetik manfaat dari pemikiran dan analisanya yang tajam serta tindakan-tindakannya yang berani, meskipun kerap kali kontroversial.

Tokoh-tokoh seperti Jend TNI Susilo Bambang Yudhoyono (kemudian menjadi Presiden RI), Prof Dr Anwar Nasution (ketua BPK), Prof Dr Emil Salim, Letjen TNI Kiki Syahnakri, Letjen TNI Suaidi Marasabessy, Komjen Pol Ahwil Luthan, dan masih banyak lainnya, pernah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Kikiek di luar negri.

Tokoh-tokoh lain seperti Gus Dur, Megawati Soekarnoputri (melalui Mega Center), (eks) Kapolri Jend Pol Da'i Bachtiar, Kapolri jend Pol Sutanto, banyak perwira tinggi Polri, dan lain-lain, juga pernah memanfaatkan keahliannya. Belum lagi sumbangan pemikirannya bagi berbagai parpol melalui ceramah, pelatihan, perumusan kebijakan, dan lain-lain.

Jatim Memanggil

Setelah Indonesia, kini giliran Jatim harus memanggil Hermawan Sulistyo! "Pulangnya" salah satu putera terbaik bangsa ini ke Jatim akan bermanfaat banyak. Kekuatanya terletak pada: (1) latar belakang pendidikan dan "jam terbang" karirnya; (2) gagasan-gagasan visioner ke masa depan; (3) akses ke tingkat nasional dan internasional; (4) komitmen kerakyatan, yang tercermin dari penampilan yang jauh dari kesan formal; (5) keberanian melaksanakan gagasan.

Kikiek bersikap, "jika nama, uang, dan bahkan nyawa, berisiko hilang demi memenuhi komitmen kepada rakyat, maka kita harus berani merelakannya!"

Selain itu, Kikiek menolak politik uang (money politics). Money politics hanya akan menghancurkan masyarakat itu sendiri. Tapi ia percaya, orang Jatim tidak bisa disuap.

Komentar Ray Sahetapy: "Sebagai salah satu manusia cerdas di Nusantara ini, sepantasnya sobatku mengambil peran, kalau perlu merebutnya! Saya minta semua mendukung!"

KH Mustofa Bisri (Gus Mus) bahkan menyebutkan kualitasnya setingkat "wali." Dukungan juga datang dari sesepuh Jatim M. Noer.

Tentang keinginannya sebagai Gubernur Jatim, Kikiek berkata, "Saya tidak mencari jabatan atau pangkat, apalagi pekerjaan. Saya hanya mencari peluang untuk melakukan perubahan bagi masyarakat Jatim demi masa depan bersama."

Masyarakat Jatim akan kehilangan momentum perubahan kalau salah pilih Gubernur periode 2008-2013. Jangan salah pilih orang!!!

Misi

Melalui Perubahan,
Kita Posisikan jawa Timur
Pada tempat yang Terhormat
Di Tingkat Nasional dan Internasional


Tidak ada komentar: